Metamark.id – Jika berbicara soal digital marketing, konten merupakan bagian yang sangat penting dan tak dapat dipisahkan. Konten dalam digital marketing merupakan ide atau konsep yang dibalut dengan informasi ataupun narasi untuk mempromosikan sebuah produk maupun brand agar dikenal dan familiar oleh masyarakat.
Konten digital marketing sendiri bisa berupa tulisan, gambar ataupun video. Namun dari keseluruhan, penggabungan ketiga unsur tersebut dinilai cukup efektif untuk menjadi sebuah konten media promosi. Namun, sebelum membahas lebih jauh untuk membuat sebuah konten digital marketing, ada baiknya kita mengetahui struktur konten.
Struktur Konten Digital Marketing
Untuk menghasilkan sebuah konten yang baik dan tepat untuk digital marketing ada beberapa hal yang harus kita perhatikan, berikut diantaranya:
- 50% isi konten fokus pada masalah yang dihadapi konsumen, memberikan informasi bagaimana solusi dari masalah mereka. Bagaimana jika bukan produk solusi? Anda bisa bercerita tentang apa yang menarik dari produk anda tersebut.
- Kemudian 40% isi konten adalah edukasi untuk mengarahkan audiens atau calon konsumen agar mulai tertarik dengan produk yang kita tawarkan tersebut, seperti kelebihan, pengalaman pengguna, dan testimonial yang menggambarkan penyelesaian masalah.
- Selanjutnya 10% terakhir adalah call to action untuk mengajak calon konsumen membeli atau berlangganan produk yang kita promosikan.
Persentase untuk struktur konten sendiri tidak harus sesuai seperti yang disebutkan diatas. Kita bisa merubah komposisi sesuai keinginan, namun sisi informasi dan edukasi baiknya dibuat berimbang untuk menarik minat dan perhatian sehingga sudah memiliki keinginan untuk melakukan aksi membeli atau berlangganan.
Jenis Konten Digital Marketing, Tujuan serta Manfaatnya
Konten Informasi (Brand Awareness)
Untuk memulai sebuah kegiatan promosi hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat konten informasi. Tujuan dari langkah ini adalah membangun kesadaran merk terhadap audiens atau calon konsumen yang akan kita tuju. Dengan memberi informasi, audiens akan mengetahui manfaat dari produk atau brand yang kita pasarkan. Dengan demikian, kita akan lebih mudah untuk menarik perhatian tanpa harus memaksa calon konsumen mengenal produk atau brand tersebut.
Konten Edukasi
Setelah kita membangun kesadaran merk (brand awareness) melalui konten informasi, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah membuat konten edukasi. Tujuan dari konten edukasi ini sendiri tak jauh berbeda dengan konten informasi, hanya saja pada bagian ini kita memberi informasi dan manfaat produk dari sisi edukasi secara lebih detail. Ambil contoh, kita menjual produk layanan internet. Dalam segmen ini kita bisa menyampaikan jika menggunakan layanan internet yang kita pasarkan, konsumen bisa melakukan apa saja termasuk belajar online atau untuk jualan online. Dengan berjualan online, maka tak perlu sewa toko dan tak perlu menunggu pembeli di toko. Jadi, lebih hemat waktu dan tentu saja hemat uang hanya dengan memasang internet dirumah. Dengan demikian, konsumen yang kita sasar akan merasakan manfaat dengan metode edukasi yang kita sampaikan.
Konten Konversi
Ketika kita sudah memberi asupan informasi dan edukasi, langkah berikutnya adalah untuk mengajak si calon konsumen tadi untuk membeli atau berlangganan (call to action) produk yang kita pasarkan. Dalam tahap ini, kita hanya perlu menambahkan informasi terkait nomor telepon, alamat atau akun media sosial untuk memudahkan konsumen dapat menghubungi kita secara langsung. Namun harus di catat, konten konversi ini juga harus dibuat semenarik mungkin.
Distribusi Konten
Setelah membuat ketiga konten diatas apakah pekerjaan kita sudah selesai? Jawaban nya belum! Kita harus tahu cara pendistribusian konten agar tepat sasaran. Berikut beberapa media atau platform yang bisa kita gunakan untuk mendistribusikan konten.
- Website dengan optimasi SEO atau Landing Page
- Sosial Media (Facebook, Instagram, Twitter, LinkedIn, Pinterest dll)
- Youtube
- Aplikasi Chat (WhatsApp, Telegram dll)